Siksa Kubur: Pembuktian Iman di Ambang Kematian
“Siksa Kubur” adalah sebuah karya horor psikologis-religius dari sutradara ternama Joko Anwar yang mempertanyakan batas antara iman dan skeptisisme. Film ini menyajikan premis yang kuat dan penuh perenungan, dibalut dengan teror yang mencekam dan mengganggu.
Cerita berpusat pada Sita (diperankan oleh Faradina Mufti), seorang wanita yang hidupnya diliputi tragedi sejak kecil. Setelah kedua orang tuanya menjadi korban bom bunuh diri, ia kehilangan kepercayaannya pada agama. Sita tumbuh dengan satu tujuan obsesif: membuktikan bahwa siksa kubur tidak ada dan agama adalah kebohongan. Ia mendedikasikan hidupnya untuk bekerja di panti jompo, menanti saat seorang penghuni meninggal agar ia bisa ikut masuk ke dalam liang lahad dan merekam apa yang terjadi di alam kubur.
Target utamanya adalah seorang pria paling berdosa yang ia temukan, dengan harapan jika siksa kubur itu nyata, pria inilah yang pasti akan mengalaminya. Bersama kakak laki-lakinya, Adil (Reza Rahadian), yang juga trauma namun memilih jalan yang berbeda, Sita menjalankan misinya yang berbahaya. Namun, apa yang ia temukan di dalam kegelapan liang lahad bukanlah jawaban yang ia cari, melainkan sebuah kengerian tak terbayangkan yang menguji kewarasan dan sisa-sisa imannya. “Siksa Kubur” bukan sekadar film horor, melainkan sebuah perjalanan kelam tentang trauma, pencarian kebenaran, dan konsekuensi dari meragukan hal-hal yang tak terlihat.











