Deadpool & Wolverine – Lupakan semua yang Anda tahu tentang pahlawan. Alam semesta sinematik Marvel (MCU) sedang berada di ujung tanduk, dan satu-satunya harapan untuk menyelamatkannya datang dari dua orang yang paling tidak cocok, paling tidak stabil, dan paling tidak sopan: Deadpool dan Wolverine. Bersiaplah untuk kolaborasi paling liar, brutal, dan penuh umpatan dalam sejarah film pahlawan super.
Wade Wilson (Ryan Reynolds) telah gantung kostum. Hari-harinya sebagai Deadpool, si tentara bayaran bermulut besar, telah ia tinggalkan demi kehidupan normal sebagai penjual mobil bekas. Namun, ketenangan itu sirna ketika Time Variance Authority (TVA), polisi penjaga linimasa, mendobrak pintunya dengan sebuah tawaran yang tak bisa ia tolak: menjadi juru selamat bagi seluruh MCU yang terancam musnah.
Misinya? Meyakinkan varian Wolverine (Hugh Jackman) yang paling pemarah, paling sinis, dan paling lelah dengan kehidupan untuk membantunya. Ini bukan Logan yang Anda kenal. Ia adalah pahlawan yang telah gagal dan membiarkan dunianya hancur. Pertemuan keduanya memicu ledakan perseteruan epik, penuh dengan cakar adamantium yang beradu dengan pedang katana, diiringi rentetan lelucon dewasa dan penghancuran fourth wall yang tiada henti.
Disutradarai oleh Shawn Levy, “Deadpool & Wolverine” adalah surat cinta yang kacau balau untuk para penggemar, penuh dengan cameo mengejutkan, nostalgia dari era film X-Men, dan tingkat kekerasan R-rated yang membuat film-film sebelumnya tampak seperti tontonan anak-anak. Menghadapi musuh baru yang kuat, Cassandra Nova (Emma Corrin), kedua pahlawan ini harus belajar untuk—setidaknya—tidak saling membunuh jika mereka ingin memiliki kesempatan untuk menyelamatkan segalanya. Ini adalah petualangan buddy-cop antar-dimensi yang Anda tunggu-tunggu, dijamin akan mengubah MCU selamanya.
